Setelah kalah 3-0 dari China dalam perebutan piala uber tgl 17 Mei 2008 maka kandaslah sudah harapan Tim putri Indonesia untuk merebut Piala Uber demikian pula tim putra yang lebih dahulu kalah dari Korea di babak semifinal sehari sebelumnya.
Ada 2 hal menarik yang perlu kita catat dalam hal ini yaitu :
pertama, rasa nasionalisme yang ditunjukan segenap komponen bangsa dalam mendukung tim kita yang berlaga dalam bidang olah raga begitu luar biasa. Hal ini bisa dilihat dari dukungan para suporter yang memenuhi stadion tempat dilangsungkannya pertandingan misalnya pada pertandingan sepak bola piala Asia yang lalu dan perebutan piala Thomas dan Uber yang baru saja berlangsung. Ini merupakan modal yang luar biasa bagi bangsa ini untuk menunjukan kebersamaannya.
kedua, ternyata dukungan yang begitu besar tersebut belum mampu dijadikan cambuk untuk menunjukan prestasinya. Artinya mereka yang terlibat langsung dalam pembinaan cabang olahraga tersebut perlu lebih instrospeksi diri lagi agar lebih dapat meningkatkan kemampuan mereka. Dalam artian menempa kemampuan dan kekompakan tidak hanya dilakukan menjelang pada saat even akan berlangsung. karena jika demikian tidak akan gunanya dukungan yang begitu luar biasa, yang pada akhirnya akan membuat masyarakat kita patah hati dengan dunia Olah Raga kita.
Jadi ke depan bagaimana ? mau menuju kearah yang lebih baik atau tidak sama sekali ?
